NIDC — Mimpi membangun bisnis dibidang makanan terus dikebut oleh seorang Sumaryadi Sabil. Meski sudah menjalankan bisnis bernama Lahap Kalap, namun dirinya tentu ingin memperkuat dan memperdalamnya keilmuannya terlebih dahulu. Sehingga ia pun memutuskan memilih melanjutkan studinya di Nobel Indonesia.
Alumni Magister Manajemen tahun 2020 itu resmi merengkuh gelarnya periode 2022 lalu. Yadi mengatakan, semasa kuliahnya di Nobel Indonesia Institute dulu, ia adalah pribadi yang aktif dalam urusan diskusi. Baik yang sifatnya formal maupun nonformal. Dari sinilah, ia mengasah kerangka berpikirnya. “Kita akan paham apa itu kesinambungan, manajerial, pemecahan masalah, riset dan seterusnya, bisa kita dapatkan di bangku kuliah yang sangat bermanfaat ketika kita sudah masuk di dunia karir dan bisnis,” katanya.
Sementara dari usaha yang digelutinya itu, diakui masih mengalami dinamika yang kerap berubah-ubah. “Tantangannya adalah bagaimana saya pribadi sebagai nahkoda bisnis ini harus terus bisa melakukan pengembangan diri. Karena pada prinsipnya tidak ada bisnis yang lebih besar dari founder atau ownernya,” kata pria yang hobi berlari itu.
Owner Lahap Kalap itu mengaku, terus belajar untuk mencapai apa yang ingin ia tuju. Mulai dari menyusun tujuan, komitmen dan terus belajar sebab kata dia ini yang setidaknya harus dijalani dengan sebaik-baiknya. “Bisa melihat organisasi bisnis yang dibangun dan bertumbuh, menjadi pencapaian berharga buat saya pribadi,” ujarnya.
Disisi lain, ia mengaku belum meraih pencapaian tertinggi dalam karir bisnisnya. Meski begitu, ia terus membangun bisnis ini dibantu dengan beberapa orang tim yang menurutnya bisa diandalkan dan mampu bekerjasama demi mencapai mimpinya itu.
“Untuk kelas UMKM saya pribadi masih fokus di sales/marketing dan masih mengontrol tim operasional/produksi,” tandas Yadi yang juga Mantan Kepala Lembaga Nobel Entrepreneurship Center (NEC).