Wakil Menteri Pariwisata RI Dorong Wisudawan Nobel Indonesia Jalani Mimpi Seperti Sepeda
NIDC -- Wisuda Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia yang digelar di Hotel Claro, Kota Makassar pada Kamis (15/5) pagi tadi, terasa spesial dengan kehadiran Wakil Menteri (Wamen) Pariwisata Republik Indonesia, Ni Luh Puspa.
Ni Luh Puspa sendiri merupakan alumni Nobel angkatan 2011 program studi Manajemen memberikan sambutan spesial.
Dalam momen tersebut, Ni Luh meminta seluruh wisudawan yang hadir agar tidak berhenti melanjutkan mimpinya.
"Hidup itu seperti kita naik sepeda, ketika kita berhenti kita pasti akan jatuh. tapi kalau kita terus mengayuh kita pasti akan sampai ditujuan manapun yang ingin kita capai, seberat apapun jalannya," katanya.
Hal itu dikatakannya bukan tanpa alasan. Sebab, ia sudah merasakan bagaimana para seluruh Dosen dan civitas akademika Nobel Indonesia dengan hati yang tulus dan ikhlas membantu mewujudkan cita-cita yang ia impikan.
"Saya adalah salah satu saksi hidup bagaimana cita-cita yang saya simpan dalam diri saya, kemudian saya memilih kampus ini untuk mengantar saya bukan untuk menjadi sesuatu tapi mengantar meraih cita cita saya dan itu terealisasi," tukasnya.
Sementara, Rektor ITB Nobel Indonesia, Dr. Ir. H. Badaruddin, S.T., M.M., IPU, ASEAN Eng. menyebut bahwa total wisudawan kali ini berjumlah 306 orang yang terdiri dari dua Fakultas, yakni Fakultas Teknologi dan Bisnis dan Fakultas Pascasarjana.
"Saya sangat berbangga hati karena wisuda kali ini sangat istimewa karena ada tiga prodi baru yang diwisuda, ada alumni Sistem dan Teknologi Informasi dengan gelar S.Kom, lalu Magister Manajemen dan Kewirausahaan (M.Bns), dan Keuangan Publik (M.E), selebihnya adalah prodi-prodi yang lama" tuturnya.
Selain itu, Badar melanjutkan Tema Wisuda yang diangkat hari ini adalah One Piece. Bagi peserta, kata dia mungkin rasanya masih awam. "One Piece adalah harta karun legendaris yang menjadi impian utama Luffy dan krunya. One Piece bukan hanya sebuah harta karunsemata, namun One Piece adalah simbol dari petualangan, persahabatan, dan pencarian makna hidup," katanya.
Dalam konteks perguruan tinggi, pendidikan lanjut Badar adalah perjalanan tiap individu masing-masing untuk menemukan One Piece sendiri.
"Proses belajar adalah lautan yang luas dan penuh tantangan, di mana Bapak Ibu harus berlayar melewati badai dan rintangan," katanya.
"Setiap ujian, tugas, dan proyek yang Bapak Ibu hadapi adalah bagian dari perjalanan ini, yang membentuk karakter dankemampuan Bapak Ibu," sambungnya.
Selain itu kata dia, Luffy dan krunya tidak bisa mencapai tujuan mereka sendirian. Mereka bergantung pada kekuatan, keterampilan, dandukungan satu sama lain.
"Di ITB ini, Bapak Ibu telah belajar untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun jaringan. Ini adalah modal berharga untuk menghadapi dunia yang sesungguhnya setelah wisuda," urainya.
Hari ini, saat wisudawan telah menerima gelar dan melangkah ke tahap baru dalam hidup, Seperti Luffy yang terus berlayar mencari One Piece, wisudawan juga harus terus mengejar impian, beradaptasi dengan perubahan, dan tidak takut untuk mengambil risiko.
"Setiap langkah kecil membawa Bapak Ibu lebih dekat kepada tujuan besar yang Bapak Ibu inginkan. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa hartakarun terbesar bukan hanya tentang pencapaian akademis, tetapijuga tentang pertumbuhan pribadi, hubungan yang dibangun, dan kontribusi yang dapat Bapak Ibu berikan kepada masyarakat," tukasnya.